Vaksin Tifoid: Perlindungan Esensial dari Demam Tifus

Vaksin Tifoid: Perlindungan Esensial dari Demam Tifus

Apa Itu Demam Tifoid?

Demam tifoid (typhoid fever) adalah infeksi bakteri sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar Typhi. Bakteri ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi tinja atau urine penderita. Gejalanya bisa ringan hingga berat, meliputi demam tinggi yang berlangsung lebih dari seminggu, sakit kepala, mual, diare atau konstipasi, nyeri perut, dan lemas. Pada kasus berat, tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan saluran cerna, perforasi usus, dan bahkan kematian.

Sumber: CDC. Typhoid Fever Overview. 

Epidemiologi dan Beban Penyakit

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat sekitar 11–20 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan 128.000 hingga 161.000 kematian. Tifoid banyak terjadi di negara berkembang, terutama yang memiliki sanitasi dan akses air bersih yang buruk. Indonesia termasuk dalam wilayah endemis tifoid dengan prevalensi tinggi pada anak-anak usia sekolah dasar.

Sumber:WHO. Typhoid Fact Sheet. 

Baca Juga: Vaksin Influenza Solusi Ampuh Cegah Flu Berat dan Komplikasinya

Cara Penularan dan Pencegahan

Penularan tifoid umumnya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Pencegahan utama meliputi:

  • Konsumsi air minum yang aman
  • Makanan yang dimasak matang
  • Cuci tangan dengan sabun
  • Perbaikan sistem sanitasi
  • Vaksinasi tifoid, terutama untuk anak-anak dan kelompok berisiko tinggi

Sumber: WHO. Typhoid and Water Sanitation. 

Mengapa Vaksinasi Lebih Efektif daripada Pengobatan?

Meski tifoid bisa diobati dengan antibiotik, semakin banyak kasus menunjukkan adanya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain itu, pengobatan membutuhkan waktu pemulihan yang lama (1–2 minggu), dan dalam kasus berat bisa menyebabkan rawat inap hingga komplikasi saluran cerna.

Vaksinasi mampu mencegah infeksi sebelum terjadi, menghindari komplikasi serius, serta lebih hemat biaya dibandingkan perawatan rumah sakit.

Sumber: WHO. Typhoid Drug Resistance. 

Jenis-Jenis Vaksin Tifoid

Saat ini tersedia tiga jenis vaksin tifoid yang telah direkomendasikan oleh WHO:

1. Typhoid Conjugate Vaccine (TCV)

  • Dapat diberikan sejak usia 6 bulan
  • Efektivitas 79–88% berdasarkan uji klinis di Bangladesh, Nepal, dan Malawi
  • Memberikan proteksi jangka panjang (>5 tahun)
  • Cocok untuk program imunisasi massal nasional

Sumber: WHO. Typhoid Position Paper, March 2018. 

2. Vi Polysaccharide Vaccine (ViPS)

  • Diberikan mulai usia 2 tahun
  • Proteksi selama 2–3 tahun
  • Membutuhkan booster setiap 3 tahun
  • Efektivitas berkisar antara 50–80%

Sumber: CDC. Typhoid Vaccination. 

3. Ty21a (Vaksin Oral)

  • Vaksin hidup yang dilemahkan, tersedia dalam bentuk kapsul
  • Diberikan pada usia ≥6 tahun
  • Perlu dikonsumsi dalam beberapa dosis
  • Tidak umum tersedia di Indonesia

Sumber: WHO. Typhoid Vaccine Types. 

Bagaimana Memilih Jenis Vaksin yang Tepat?

  • Jika anak Anda berusia 6 bulan – 2 tahun, TCV adalah pilihan terbaik.
  • Jika Anda dewasa dan akan bepergian ke daerah endemis, ViPS cukup efektif dan praktis.
  • Jika Anda mencari vaksin oral, Ty21a dapat dipertimbangkan (meskipun belum lazim di Indonesia).

Catatan: Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan terbaik berdasarkan usia, riwayat kesehatan, dan ketersediaan vaksin.

Baca Juga: Lindungi Paru dengan Vaksin Pneumonia Sejak Dini

Rekomendasi Pemberian Vaksin

Untuk Anak-Anak:

  • TCV direkomendasikan mulai usia 6 bulan
  • ViPS dapat diberikan pada usia ≥2 tahun, dengan booster setiap 3 tahun

Untuk Dewasa dan Pelancong:

  • CDC merekomendasikan vaksin tifoid bagi individu yang akan bepergian ke daerah endemis
  • ViPS atau Ty21a dapat dipilih berdasarkan usia dan kondisi kesehatan

Sumber: CDC. Typhoid Fever and Travelers. 

Efektivitas dan Keamanan

Vaksin tifoid umumnya aman dan memiliki efek samping ringan seperti:

  • Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan
  • Demam ringan
  • Sakit kepala atau kelelahan

TCV telah diuji pada ribuan anak di berbagai negara dan menunjukkan hasil yang sangat baik dalam hal efektivitas dan keamanan.

Sumber:WHO GACVS – Typhoid Vaccine Safety.

Baca Juga: Vaksin Hepatitis: Perlindungan Efektif dari Ancaman Kerusakan Hati

Studi Kasus: Kenapa Anak Sekolah Rentan?

Dalam survei Dinas Kesehatan Kota Bandung (2019), tifoid tercatat sebagai salah satu penyebab absensi terbanyak pada anak SD dan SMP. Mayoritas kasus disebabkan oleh jajan sembarangan dan air minum yang tidak direbus.

Artinya, walau kebiasaan cuci tangan sudah ditingkatkan, tanpa vaksinasi risiko infeksi tetap tinggi.

Sumber: Laporan Dinkes Bandung 2019 – Profil Kesehatan Kota Bandung

Ketersediaan dan Harga Vaksin di Indonesia

Vaksin tifoid tersedia di fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta. Di Puskesmas tertentu, vaksinasi dapat diberikan secara gratis dalam program imunisasi daerah atau melalui kerja sama dengan sekolah. Di fasilitas swasta:

Jenis Vaksin Usia Minimal Kisaran Harga Proteksi
TCV 6 bulan Rp 450.000 – Rp 600.000 >5 tahun
ViPS 2 tahun Rp 250.000 – Rp 400.000 2–3 tahun

Sumber: Survei harga vaksin di rumah sakit dan klinik vaksinasi Jakarta & Bandung, 2024

Apakah Vaksin Tifoid Wajib?

Di Indonesia, vaksin tifoid belum termasuk dalam program imunisasi dasar nasional. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat merekomendasikan vaksinasi tifoid untuk anak usia 2 tahun ke atas, terutama di daerah dengan risiko tinggi.

Beberapa daerah telah melaksanakan program imunisasi tifoid massal melalui kerja sama Dinas Kesehatan dan sekolah-sekolah negeri.

Sumber:IDAI. Melengkapi Imunisasi Anak.

Baca Juga: Cegah Kanker Serviks dan Penyakit Menular Seksual dengan Vaksin HPV

Pertanyaan Umum (FAQ)

Q: Apakah vaksin tifoid bisa menyebabkan tifus?
A: Tidak. Vaksin tidak mengandung bakteri hidup aktif yang bisa menyebabkan penyakit.

Q: Kalau sudah pernah sakit tifus, masih perlu vaksin?
A: Ya. Infeksi alami tidak menjamin kekebalan seumur hidup. Risiko kambuh tetap ada.

Q: Anak saya jarang jajan di luar, masih perlu vaksin?
A: Ya. Kontaminasi bisa terjadi di rumah melalui air minum atau makanan yang dibeli.

Q: Vaksin mana yang lebih baik?
A: TCV lebih direkomendasikan karena bisa diberikan lebih dini dan proteksinya lebih lama.

Kesimpulan

Tifoid masih menjadi penyakit endemis di Indonesia yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Pencegahan terbaik adalah kombinasi antara perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi. Vaksin tifoid telah terbukti aman dan efektif, terutama jenis TCV yang bisa melindungi sejak usia 6 bulan.

Jika Anda memiliki anak atau tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang belum memadai, konsultasikan dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin tifoid yang sesuai.

Lindungi Diri dari Tifus dengan Vaksin Tifoid di Klinik Sava Medika

Tifus atau demam tifoid dapat menyerang siapa saja, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik. Mencegah lebih baik daripada mengobati — salah satu langkah pencegahan yang paling efektif adalah melalui vaksin tifoid.

Klinik Sava Medika menyediakan layanan vaksinasi tifoid untuk anak dan dewasa, dilakukan oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman. Proses cepat, aman, dan sesuai standar medis.

Kami juga melayani:

  • Vaksinasi individu maupun kelompok

  • Layanan home care untuk vaksinasi di rumah

  • Edukasi pra dan pasca vaksinasi untuk hasil optimal

Jadwalkan vaksinasi Anda sekarang dan cegah risiko tifus sebelum terlambat.
Hubungi kami di 0812-8307-9494 untuk konsultasi Kesehatan Anda
Kunjungi savamedika.co.id untuk informasi lebih lanjut